KotamobaguHukrimLiputan Khusus

Poltracking Indonesia Bantah Keterlibatan dalam Survei Pilkada Kotamobagu 2024

940
×

Poltracking Indonesia Bantah Keterlibatan dalam Survei Pilkada Kotamobagu 2024

Sebarkan artikel ini
IMG 20241021 WA0001

Klarifikasi Poltracking Indonesia Terkait Isu Survei Pilkada

Ellnews.id – Lembaga survei Poltracking Indonesia dengan tegas membantah keterlibatan dalam survei terkait pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kotamobagu 2024.

Dalam pernyataan resminya, Poltracking menyatakan bahwa hingga saat ini mereka belum pernah melakukan survei resmi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Kunjungi Pasar 23 Maret, NK-STA: Pasar Tradisional Merupakan Pilar Utama Pemulihan Ekonomi

Isu ini mencuat setelah hasil survei palsu beredar luas di media sosial dan menjadi bahan dalam kampanye dialogis salah satu pasangan calon (Paslon).

Survei Palsu Jadi Alat Kampanye Paslon

Lembaga survey poltracking menyatakn bahwa survey di Kotamobagu adalah hoax

Hasil survei yang mengatasnamakan Poltracking Indonesia muncul dalam kampanye Paslon nomor urut 1, Medy Makalalag dan Syarif Mokodongan, atau yang dikenal dengan nama “MESRA”.

Dalam visual yang beredar, disebutkan bahwa Paslon MESRA unggul dengan perolehan 46,2%, disusul oleh Paslon nomor urut 2 WINER dengan 32,4%, serta Paslon nomor urut 3 NK-STA yang meraih 9,3%. Sementara itu, 12,1% responden disebut belum menentukan pilihan.

Informasi ini semakin menyebar luas setelah unggahan serupa muncul di Facebook milik sejumlah warganet, seolah-olah Poltracking Indonesia telah merilis hasil survei terkait Pilkada Kotamobagu 2024.

Poltracking Indonesia Tindak Hoaks Secara Hukum

Menanggapi informasi yang beredar, Poltracking Indonesia segera memberikan klarifikasi resmi melalui email kepada sejumlah media dan pihak terkait.

Dalam pernyataan tersebut, Ahmad Lutfi, Research Supervisor Poltracking Indonesia, menegaskan bahwa lembaga mereka sama sekali tidak terlibat dalam survei tersebut. “Kami menegaskan bahwa hingga saat ini Poltracking Indonesia belum pernah melaksanakan survei di Kotamobagu. Kami sangat menyayangkan tindakan pihak-pihak yang menggunakan nama kami tanpa izin dan berpotensi merugikan kandidat lain. Kasus ini akan kami serahkan ke tim hukum untuk ditindaklanjuti,” tulis Ahmad Lutfi dalam pernyataannya.

Baca juga  Kampanye Terakhir NK-STA di Pilwako 2024: Ribuan Pendukung Penuhi Poyowa Besar, Kemenangan Sudah di Depan Mata?

Paslon MESRA Belum Berikan Tanggapan Resmi

Meskipun Poltracking Indonesia sudah memberikan bantahan resmi, hingga berita ini ditulis, pasangan calon nomor urut 1, MESRA, belum memberikan klarifikasi terkait penggunaan survei palsu dalam kampanye mereka.

Upaya konfirmasi juga belum mendapat tanggapan dari Syarif Mokodongan melalui pesan WhatsApp pribadinya.

Poltracking Indonesia secara tegas menyatakan bahwa isu survei Pilkada Kotamobagu 2024 yang mencatut nama mereka adalah hoaks.

Lembaga tersebut berkomitmen untuk menindak tegas pihak-pihak yang menyebarkan informasi palsu dan merusak reputasi mereka. Pemilih dan masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menerima informasi, terutama menjelang Pilkada, agar tidak terpengaruh oleh berita palsu yang bisa menyesatkan opini publik.