Ellnews.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kotamobagu segera membuka layanan cuci darah (dialisis) untuk memenuhi kebutuhan pasien di wilayah Kota Kotamobagu dan sekitarnya.
Layanan ini diharapkan dapat meringankan beban pasien yang selama ini harus menempuh perjalanan jauh ke luar daerah, terutama ke Manado, untuk menjalani terapi dialisis.
Namun, sebelum layanan ini dapat beroperasi, RSUD Kotamobagu masih menunggu proses visitasi dan penilaian dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
Permohonan terkait sudah diajukan oleh pihak rumah sakit melalui Pemerintah Kota Kotamobagu, dan keputusan tersebut akan menentukan kelayakan fasilitas ini untuk beroperasi.
Proses Visitasi Kemenkes: Penentu Kelayakan Layanan Dialisis
Menurut Direktur Utama RSUD Kota Kotamobagu, Fernando Mongkau, visitasi dari tim Kemenkes dijadwalkan berlangsung esok hari.
“Iya, besok tim Kemenkes RI akan datang untuk melakukan visitasi terkait pengajuan Perizinan Berusaha untuk Menunjang Kegiatan Usaha Pelayanan Dialisis,” ungkap Fernando kepada media, Rabu, 30 Oktober 2024.
Proses visitasi ini sangat penting karena akan menentukan apakah layanan cuci darah di RSUD Kotamobagu sudah memenuhi standar dan siap memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kesiapan Fasilitas RSUD Kotamobagu Mendapat Tinjauan Langsung Pj Wali Kota
Menjelang kedatangan tim Kemenkes, Penjabat (Pj) Wali Kota Kotamobagu, Abdullah Mokoginta, telah melakukan inspeksi langsung ke RSUD untuk memastikan kesiapan fasilitas. Abdullah memastikan bahwa seluruh sarana dan prasarana sudah siap digunakan.
“Saya sudah meninjau fasilitas cuci darah, dan semuanya dalam kondisi siap. Sekarang tinggal menunggu kunjungan tim Kemenkes untuk memastikan kelayakan operasional,” ujar Abdullah saat memeriksa fasilitas tersebut.
Harapan Fasilitas Cuci Darah Segera Beroperasi
Pj Wali Kota Abdullah juga menyampaikan harapannya agar layanan ini segera mendapat persetujuan dan bisa langsung beroperasi. Menurutnya, keberadaan fasilitas ini sangat mendesak, terutama bagi pasien dari wilayah Bolaang Mongondow Raya, yang selama ini harus menjalani cuci darah di luar daerah.
“Jika sudah dinyatakan layak, maka layanan ini bisa langsung dibuka untuk masyarakat. Ini sangat dibutuhkan karena pasien selama ini harus ke Manado untuk melakukan cuci darah. Semoga dalam waktu dekat fasilitas ini sudah dapat berfungsi,” jelas Abdullah.
Dampak Positif Kehadiran Layanan Cuci Darah di RSUD Kotamobagu
Dengan beroperasinya layanan cuci darah di RSUD Kotamobagu, beberapa manfaat yang diharapkan antara lain:
1. Mempermudah akses layanan kesehatan bagi warga Kotamobagu dan wilayah Bolaang Mongondow Raya.
2. Mengurangi biaya perjalanan dan waktu tempuh pasien yang selama ini harus ke luar daerah.
3. Meningkatkan kualitas hidup pasien dengan perawatan rutin yang lebih terjangkau dan mudah dijangkau.
4. Memperkuat layanan kesehatan daerah sehingga masyarakat tidak lagi bergantung pada rumah sakit di kota besar.
Sekadar diketahui, hadirnya layanan cuci darah di RSUD Kotamobagu merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kota Kotamobagu dan sekitarnya.
Fasilitas ini tidak hanya memudahkan akses bagi pasien yang membutuhkan terapi rutin, tetapi juga diharapkan dapat meringankan beban ekonomi mereka.
Kini, seluruh mata tertuju pada hasil visitasi tim Kemenkes yang akan menentukan apakah layanan ini bisa segera beroperasi. Jika mendapat lampu hijau, RSUD Kotamobagu akan menjadi salah satu rumah sakit rujukan bagi pasien cuci darah di wilayah Bolaang Mongondow Raya, memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar. (*)