Ellnews.id – Pasukan Hizbullah, yang dikenal sebagai Pejuang Perlawanan Islam, Rabu (2/4/2024) dini hari, menyergap dan berhasil membunuh puluhan pasukan khusus IDF Israel, saat masuk ke Lebanon Selatan.
Jaringan televisi Lebanon, Al Mayadeen mengungkapkan penyergapan terhadap pasukan zionis tersebut dilakukan di wilayah Odeisseh di Lebanon Selatan.
Sumber Hizbullah mengatakan, strategi penyergapan tersebut dilakukan setelah Israel mengambil jalan penyerangan darat ke Lebanon untuk membasmi Hizbullah.
Diungkapkan, para pejuang Perlawanan Islam telah memantau pasukan pengintai Israel pada dini hari Selasa saat mereka bergerak melalui area tertutup di Odeisseh.
Meskipun mendeteksi pasukan musuh, para pejuang Perlawanan menahan diri untuk tidak menyerang mereka, sehingga misi pengintaian Israel seperti lancar-lancar saja.
Berdasarkan pergerakan dan perilaku pasukan Israel, para pejuang Perlawanan menyiapkan penyergapan lanjutan di wilayah al-Mahafer/Odeisseh, kata sumber tersebut.
Mereka memilih lokasi strategis di dalam sebuah rumah di area tersebut sebagai lokasi pilihan mereka.
Pada dini hari Rabu, lebih dari 30 tentara dan perwira Israel mulai bergerak maju secara diam-diam ke zona penyergapan. Pasukan Israel, yang tidak menyadari adanya jebakan tersebut, bergerak mendekati posisi Perlawanan, kata sumber tersebut.
Begitu mereka berada di zona penyergapan, yang berada di dekat perbatasan Lebanon-Israel, para pejuang Perlawanan langsung beraksi, memulai penyergapan dengan kalimat, “Siap melayani, Nasrallah.”
Penyergapan dimulai dengan tembakan senjata api dan RPG yang hebat, dengan para pejuang Perlawanan menyerang tentara Israel dari jarak dekat.
Intensitas serangan tersebut menimbulkan sejumlah korban jiwa di kalangan pasukan elit Israel, yang teriakan dan teriakannya menggema di seluruh wilayah, menurut sumber tersebut.
Saat penyergapan berlangsung, kelompok pendukung Perlawanan di dekatnya menargetkan jalur pasokan musuh untuk mencegah bala bantuan mencapai pasukan Israel yang terjerat.
Operasi sekunder ini menyerang permukiman Misgav Am, Kfar Giladi, dan Metulla dengan peluru artileri dan roket, yang selanjutnya menghalangi upaya Israel untuk mendukung pasukan mereka.
Saat situasi memburuk, Angkatan Udara Israel turun tangan, mengerahkan helikopter untuk memberikan tembakan perlindungan di wilayah tersebut dan membantu evakuasi korban.
Dalam upaya putus asa untuk menutupi kemunduran mereka, pasukan Israel mulai menggunakan granat asap untuk mengaburkan pergerakan mereka dan memfasilitasi pemulihan prajurit mereka yang terluka, kata sumber Al Mayadeen. (*)
Sumber: Al Mayaden